LI SHUNG PAI
Dunia
berasa indah jika aku memiliki sebuah untaian cinta yang sempurna. Berfikirlah
bahwa semua yang ku lakukan hanyalah sebuah usaha sia-sia belaka, bukan lagi
rahasia publik jika kau dan aku bukan lagi kedua buah insan yang menyatu. “Mungkin
aku akan memilikimu lagi di saat kamu tau bahwa aku adalah yang terbaik
untukmu.” Bodoh memang jika terus menerus aku katakan itu untuk sekian waktu.
Terbuanglah sia-sia semua penatku untuk penantian, perjuangan, bahkan
pengorbanan yang kulakukan untuknya. Apakah dia sadar, bahwa aku sedang
terpuruk karenanya? Sudahlah, tak begitu caranya jika ingin mengenang suatu
peristiwa yang sempit dan sulit untuk kuingat, karena memang terlalu pahit
rasanya.
Li
Shung Pai, ya itulah aku. Sebuah nama sederhana dari keturunan tiongkok
China, mungkin bagi sebagian orang nama itu sangatlah sulit untuk di ingat
namun lain hal untukku karena itu adalah nama paling Istimewa yang pernah aku
dengar. Aku hidup sendirian di sebuah rumah minimalis yang bertempatkan di
Jakarta Pusat. Aku bekerja pada sebuah perusahaan besar, dengan gaji yang yaa..
Bisa dibilang lumayan. Hidupku sangatlah sederhana, bisa dibilang begitu.
Mengapa? Karena aku tak memiliki kesibukan lain selain bekerja dan bermain
game. Sulit memang jika harus mengenal dunia baru yang nantinya aku harus
mengalami fasi pembelajaran disana, ahh malas sekali jika harus melakukannya
sendirian. Umurku sekarang 19 tahun. Ya, aku baru saja lulus Sekolah Menengah
Atas satu tahun yang lalu. Hobiku adalah kegiatan yang paling membosankan, tak
penting, bahkan dianggap musuh bagi sebagian orang. Ya, Game! “I Love Game”
itulah kata yang tak bisa aku tinggalkan, karena memang benar nyatanya. Dari
sebuah game sederhana yang berbasis MMORPG, aku bisa bertualang mencari teman,
berkelana mencari rahasia, dan masih banyak lagi. Dunia game menurutku tak jauh
beda dengan dunia para Artist di Entertaiment, di dalam game aku bisa menjadi
terkenal dengan segenap rasa bangga yang sangat luar biasa, apalagi namaku
terpampang pada jajaran TOP KILLER pada website game tersebut. Sebut
saja RF Online (Rising Force Online) Game berbasis MMORPG yang sudah membuatku
menjadi terkenal seperti sekarang, aku bermain pada server private (PS) dimana
disana beberapa patch ditambahkan dalam client RF yang sudah di sediakan oleh
pihak ISP Game di Indonesia. Hampir di setiap RF Private Server yang lagi
booming di Grup Facebook aku mainkan, tak lupa akupun punya pasukan yang
terkenal, HARDCORE™ Grup khusus bagi para Player RF Private Server. HARDCORE™
adalah nama dari Grup kami, awalnya itu adalah sebuah Grup comunity dimana
jika kami membuat Guild/Clan di game tersebut kami akan mendapatkan Reward yang
tentunya menggiurkan. Tapi untukku, HARDCORE™ bukan hanya sebuah grup
untuk bermain game. Namun itulah keluargaku di Dunia Maya, grup yang berada
dalam sebuah Jejaring Social, Facebook. Bahagia sekali jika sudah berada dalam
rangkulan teman-teman HC disana. Rayhan Sulthan Rachman, Mugi Adit, Rahmad
Avian Noor, Hasan Wardhana, Abdul Halim N, Sandi Kurniawan, dan kawan lainnya.
Merekalah teman-temanku yang selalu mengocok perutku hingga tak bisa berhenti
tertawa, apalagi Rayhan, dia adalah member HC yang paling pengertian diantara
temanku di HC yang lain. Disaat aku mengalami sebuah dilema, dia pasti datang
untuk membantu. Walaupun hanya sebatas chat, sms, atau telfon. Tapi itu
sangatlah membantuku. Itu sedikit dari dunia game ku.
14-04-2014
Hari sakral yang takkan pernah aku lupakan, ingin rasanya untuk menghancurkan
tanggal itu dari setiap kalender yang ada di dunia ini. Apakah ini akhir
hidupku? Ternyata bukan, itu adalah hari dimana aku dengannya berpisah. Aku tak
mengerti apa yang ia fikirkan saat itu, akupun tak mengerti apa yang aku
fikirkan saat itu. Emosi sudah berada pada puncak kejayaannya, emosipun sudah
memecah belah segala fikiran dingin di otakku. Tenggelamlah aku dalam sebuah
moment dimana keterpurukan menguasai hidupku kala itu, “Hey.. Apa kamu serius?
Aku gabisa gitu ajah kehilangan kamu, kamu satu-satunya insan manusia terindah
yang pernah aku kenal. Aku mohon jangan tinggalin aku gitu ajah, aku sayang
kamu tolong jangan pergi..” Kalimat panjang yang terungkap dan terurai rapih
terucap olehku saat berbicara dengannya di telfon, “Maaf pai, aku gabisa
terusin hubungan ini. Aku juga sayang sama kamu, tapi kamu juga harus ngerti
karir aku. Aku sekarang ada dijajaran kelompok papan atas dunia entertaiment, maafin
aku.. Aku juga gamau kehilangan kamu, bukan aku yang mutusin seperti ini, aku
gamau semua ini terjadi pai.. Heuuuu..Heuuuu maafin aku pai maafin..” Apa itu
adalah air matanya? Sungguh aku tak menduga jika dia menangis sambil meminta
maaf padaku, harusnya aku yang berkata begitu. Mungkin memang benar, aku yang
terlalu nekat menaruh rasa sayang dengan seorang Idol Papan Atas Indonesia,
bodoh memang jika ku fikir kembali. Namun mengapa akupun mengatakan sebuah
kalimat bodoh padanya? “Hey, kamu gaperlu nangis. Kamu harus tegar, aku yang
seharusnya minta maaf sama kamu. Mungkin emang cukup sampe sini ya.. Maafin aku
yang gabisa ngejaga segala rasa cinta ini buat kamu, tapi memang takdir yang
memisahkan kita. Kamu Idol, sedangkan aku? Hanyalah manager di sebuah
perusahaan kecil. Maaf ya, aku sayang kamu.. Kamu harus kejar cita-cita kamu,
jangan sia-siain semua perjuangan kamu, aku tetep support JKT kok hehe.
Semangat sayang! Jangan nangis lagi ya, aku gamau liat kamu sedih..” apa yang
aku lakuin? Sungguh gila, andai aku bisa menarik semua kata-kata itu. Aku tak
ingin kehilangannya, dia adalah anugrah terindah yang Tuhan berikan padaku.
Mengapa aku harus melepasnya? Lalu mengapa dia menerima perkataanku begitu
sajah? “Pai.. Makasih banyakkk ya, aku gatau harus ngomong apa lagi. Makasih
banyak untuk segalanya, aku sayang kamu pai.. Aku pasti akan ngabarin kamu kalo
aku ga sibuk, aku janji. Makasih udah ngapus air mataku lagi pai, kamu emang
cucu adam terbaik yang pernah aku miliki. Semoga nanti kita bisa bersama lagi
ya, i love you pai, muach hehe” Hey.. Mengapa ekspresinya berubah begitu cepat?
Apa dia sedang berada dalam akting nya? Tak mungkin, apakah ini akhir dari
segalanya? Tak mungkin.. “Iya, makasih banyak udah hadir dalam kehidupanku. Aku
akan selalu sayang sama kamu, aku janji akan selalu ada buat kamu sayang..”
Akhirnya, telfon terputus. Aku kembali mengingatnya jika ku mampu, diapun sibuk
dengan kehidupannya yang baru. Aku akan kuat jika harus sendiri saat ini.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon