“Part 1-Hujanpun Turun”
Gemericik air yang
membangunkan ku dikala pagi, ohh ternyata itu hujan yang pertamakali muncul di
tahun ini. “Ibu, tolong ambilkan aku handuk di atas rak handuk..” Tak ada
jawaban yang muncul dengan penuh hening, lalu aku baru mengingatnya bahwa.. Ibu
telah tiada, baiklah aku akan berusaha agar bisa membuatnya tersenyum disana.
“Maafkan aku ibu, aku pasti akan mengenangmu disini dihatiku selamanya” Doaku
menyertai perkataan tadi. Hari ini aku memulai dengan melihat embun yang menempel
pada jendela kamarku, ingin rasanya ku gosok dan membuat gambar hati dan
kutuliskan sebuah nama disana. Ya itulah keinginanku selama ini, “Gun gun, coba
deh kamu itu milik aku” Seketika aku melamun lalu melihat kearah jam dinding
diatas meja belajarku “Astaga, sudah jam 06.00 sedangkan aku belum bersiap apa
apa” Aku panik seketika dan langsung bersiap siap dan berangkat menuju sekolah.
“Pfffttt...” Keluhku
disaat berangkat menaiki mobil kesayangan Ayahku ini, “Pak Hadi (Nama Supir
Pribadiku) Agak cepetan dikit ya, aku sudah telat nih”,”Oke neng” sahut Pak
Hadi.
Skip
Sesampainya di gerbang
sekolah, seperti biasa Ray (Ketua Kelasku sekaligus OSIS) menjaga gerbang
dihari ini, Selasa 13 November 2013. “Mati aku kalo sampai ketauan si Ray pake
kaos kaki model ginian ahh” Gumamku sambil berjalan menuju gerbang, “Hi ndah,
tumben lu telat?” Tanya si Ray kepadaku, “Iyanih aku kesiangan, kamu sih ga
miscall aku tadi pagi!” sahutku, “Ahh lu nya ajah yang tidurnya kek kebo, wkwk.
Udah gih sono masuk kelas, eitsss bentar ndah!” Panggil si Ray padaku saat aku
berjalan pergi meninggalkan gerbang utama sekolahku, “Ada apaan ya tuh anak
manggil gw? Jangan jangan dia liat kaos kakiku lagi? Ahh sial betul kalo aku
terkena point pagi ini” Gumamku dalam hati, “Oy ndah, bawain tas gw nih ke
kelas. Gw masih jaga gerbang.”,”Fiuh.. Lega hatiku rasanya, enak ajah lo dut
main suruh gw. Emangnya gw siapa lu? , “Yehh, dikasih enteng juga malah nolak
lu ndah. Mau gw sikat itu kaos kaki? Gw tau kok itu kaos kaki lu ga semestinya
dipake hari ini.” Lanjutnya sambil berbisik di telingaku. “Duhh, jangan jangan
han hehe. Yaudah sini mana tas lu? Biar gw bawain, huhh” , “Nah gitu dong, kan
enak namanya wkwkwk” , “Puas lo han?” Kataku lanjut, “Belum, liat ntar siang
ndah wkwk. Udah sana ke kelas!” , “Ahh, yaudah iya!” Akupun lanjut menuju
kelas, dengan keadaan setengah basah karena memang hujan rintik rintik masih
mengguyur sekolahku.
To Be Continued, on-going Part 2.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon