Dear Zena




Dear Zena
          Perpisahan bukanlah penghalang untuk tak bisa bertemu kembali, tapi merupakan semangat untuk bisa saling rindu, terpacu untuk berjumpa di kesempatan yang ada. Mungkin suatu saat nanti, sebuah salju turun di tengah derasnya panas menerpa Kota. Tak ada yang tak mungkin, jika sebuah Takdir Sugro kita ubah dengan niat dan kasih sayang. Cukuplah, tak bernadi, bersandi, berdiri di tengah perpisahan yang menyedihkan ini. Semua akan kumulai dengan senyum ketika ku bertemu denganmu, hanyalah salam jumpa yang kuucapkan di saat terakhir kita bertemu.
          Keterbatasan, ya itulah sebuah hal yang menyedihkan untukku. Semua orang memang ditakdirkan untuk bersabar menghadapi segala keterbatasan mereka. Dengan penuh resah, di jalani, di kagumi, di maknai, bahkan diartikan sebagai penentu hidup. Akan kah, bisa kah, mampu kah aku? Menerpa segala kegelisahan hati yang menjanggal di benak ini. Tuhan mungkin mengerti mengapa aku bisa menulis hingga ribuan kata diatas kertas putih ini, sepertinya aku memang tak ingin kehilanganmu. Kesepian menerpa, janggal di hati menerima keadaan ini. Maafkan aku yang terlalu egois dengan semua ini, kesepian, bahkan segala keterbatasanku membatasi kita untuk berada dalam satu aliran gelombang untuk saling berkomunikasi.
          Sesaat itu semua berlalu, Grand Hotel Lembang menjadi saksi nyata kisah ini berlanjut dengan penuh lalu lalang angin yang berhembus. Satu pesan ku terima, pesan singkat darinya.
“Hye, udah sampe mana han? Aku udah hampir sampe nih hehe..” Manis, manis sekali ku lihat pesan itu di layar ponsel ku.

“Hye zen, masih di lembang zen. Lagi makan siang dulu nih, kamu makan belum? Ohehe, yaudah hati-hati ya.” Balasku.

“Ohh gitu, aku juga lagi makan siang dulu nih han hehe. Oke siap! Kamu juga hati-hati ya hehe.” Lanjutnya.

“Ohehe, okeee. Siap laksanakan komandan!” Balasku lagi.

          Pesan berhenti sesaat, akupun melanjutkan segala kegiatanku. Belanja oleh-oleh untuk keluarga dirumah, lalu beranjak naik kemobil dan berangkat. Sepanjang jalan ku kitari dengan penuh kenangan manis, Kota Lembang, Kab. Bandung Barat. Ahh indahnya jika mengingat segala hal menarik yang 3 hari lalu kulewati disana, saat dimana 21.50 WIB menjadi saksi nyata untukku mengenal yang namanya sebuah rasa... Sulit ku ungkap, hey Zena! Kuharap kau baik-baik sajah disana, seorang Paskibraka mempunyai jiwa yang kuat dan kuharap kaupun begitu.
          Kudengar ponselku berbunyi lagi, itu menandakan bahwa pesan singkat telah sampai. Ya, pesan singkat yang kutunggu sejak kurang lebih 3 jam yang lalu. Kini aku sudah berada di rumah, setelah mengalami perjalanan yang sangat jauh jaraknya.

“Hye han, udah sampe? Aku udah sampe majalengka nih, aku turun di rumahnya nenek. Kepalaku pusing, demam juga jadi besok pagi pulangnya hehe.” Kurang lebih, begitulah pesan singkat yang kuterima darinya.

“Hye, aku udah sampe rumah kok zen. Yee, kamu malah sakit. Istirahat ya, jangan lupa makan dan minum obat okeee..” Balasku menyemangati.

“Hehe, ohh gituh. Yaudah istirahat gih, okee han.” Lanjutnya.

“Iya hehe, oke siap laksanakan bos!”  Balasku.

“Sip.. Hihii.” Jawabnya mengakhiri perpesanan singkat ini.

          Tak terasa, lelah menerpa. Hingga akhirnya jam dinding menunjukkan pukul 22.00 dimana waktuku tidur sudah tiba, yasudahlah kuputuskan untuk tidur beristirahat untuk melanjutkan aktivitas di esok hari.
          Pagi tiba, kulihat sebuah ponsel tergeletak diatas meja belajarku. Ku lihat layarnya, tertera “1 Pesan Diterima dari FLS2N Zena.” Ya, aku menulis nama kontak Zena dengan diawali 4 huruf  kapital dan 1 angka yang telah mempertemukan kita sampai saat ini.

“Pagi Rey, bangun bangun...” Dia menyapaku.
“Iya zen, ini udah bangun kok. Sebentar ya, mandi dulu.” Kurang lebih begitulah pesanku padanya pagi itu.

          Keheningan dipagi hari berubah menjadi sebuah symphoni burung yang berkicau keras menandakan siang hari sudah hadir dihadapanku. Perbincangan ringan ku jalani dengan Zena, dari pagi, siang, hingga malam menerpa kami begitu saja. Tak terasa, ternyata kurang lebih sudah 200 pesan singkat ku kirim ke Zena hari ini. Panik menerpa, bukan karena Zena mengakhiri obrolan kami saat itu. Tapi, karena pulsa yang ada di ponselku berkurang demikian deras. Tak pedulilah ku sebenarnya, namun semakin malam berubah menjadi larut, rasa khawatir ini bertambah. Alhasil, ku telfon Customer Service Operator SIM Card ku. Setelah beberapa menit mengobrol. Ternyata, aku hanya mendapatkan 100 bonus sms ke lain operator. Sontak sajah ku tertawa, memang benar Tuhan itu adil. Disaat aku membutuhkannya hadir dalam kehidupanku, aku seakan tak memperdulikan harus berapa pulsa yang hilang dari ponselku. Aku hanya memikirkan bagaimana Zena bisa selalu ada di sampingku, walau jarak memisahkan kita untuk sementara waktu. Seperti halnya Teori Sayang yang kubuat, “Sayang akan timbul disaat seseorang menanamkan rasa nyaman dan yakin kepada seseorang yang lain.



*****


Dear Zena,

          Ketika ku melihatmu di belakang hari-hari yang lalu, ternyata memang benar. Tak mengertilah aku sebenarnya, apa ini? Sadarlah, aku bukanlah orang yang sudah lama kau kenal. Terimakasih, kamu memang pengisi hatiku saat ini zen. Aku gatau harus gimana lagi, aku cuman bisa ungkapin ini lewat selembar surat yang terdiri dari rangkaian kata yang tak terlalu rapih, berantakan, karena memang jeleknya tulisanku ini. Sungguh, aku merasa kesepian disaat tak ada kabar darimu. Namun ku selalu berusaha berfikir positif dan aku memang yakin bahwa Zena akan hadir di kemudian hari untuk mengucapkan selamat pagi padaku.
          Zena R. Aghata, sebuah nama yang manis. Dengan segenap kegelimpahan Indonesia nama itu muncul diantara sekian umat yang menyaksikannya, hati-hati disana ya zen. Jika suatu saat aku punya waktu, aku pasti dateng kesana kok zen. Aku ga bakalan pergi dari kamu, maaf aku gabisa janji ke kamu. Aku cuman bisa ngasih kabar ke kamu zen. “I hope you always healthy, don’t cry! If you have some problem, you can send a short message to me. I always be there for you, don’t be afraid for your win. One thing, now youre my miss.


*****
Previous
Next Post »